Selasa, 20 Januari 2009

Obama's Inauguration -- kata-katanya yang membuatku tersentuh

Sekitar dua setengah juta warga Amerika berkumpul di U. S. Capitol, Washington D. C. untuk menyaksikan inaugurasi dari presiden ke-44 mereka yang telah terpilih melalui pemilihan suara, Barack Obama. Ini merupakan sesuatu yang bersejarah, di mana pada pelantikan-pelantikan sebelumnya warga Amerika yang hadir tidak mencapai satu juta orang. Mereka datang dengan mengesampingkan harga tiket yang begitu mahal (sekitar US$ 8000 per orang menurut TransTV). Ini membuktikan betapa antusiasnya warga Amerika untuk menyambut angin baru dalam pemerintahan mereka. Obama dinilai sebagai orang yang bisa mengangkat keterpurukan yang sedang dialami oleh Amerika.

Semalam saya ikut menyaksikan acara di Washington ini, melalui televisi tentunya. Teriakan gegap-gempita terdengar begitu mobil Obama dan iring-iringannya melintas. Dalam pidatonya, Obama berbicara dengan lantang dan penuh wibawa. Dia menyadari dan menyatakan tentang adanya berbagai peristiwa pada negaranya, indikasi akan adanya sebuah krisis besar. Amerika akan menghadapi berbagai tantangan yang akan tersingkap seiring dengan jalannya waktu.

Sesuatu yang membuat tubuh saya bergetar adalah ketika Obama membahas tentang keberagaman negaranya -- negara yang terdiri dari berbagai agama (dan yang tak beragama), berbagai bahasa dan budaya, serta berbagai kampung halaman yang ada di dunia. Obama menilai itu sebagai sebuah kekuatan, dan mengajak seluruh Amerika untuk memainkan peranannya dalam membangun era perdamaian. Saat bagian ini diucapkan, nampak jutaan wajah dari berbagai suku yang turut hadir di U. S. Capitol memberikan senyum lebar kepada Obama. Beberapa cuplikan memperlihatkan genangan air mata di pelupuk mata mereka.

PENDAPAT SAYA:
Coba kita tilik negara kita. Masalah perbedaan selalu dijadikan acuan untuk saling menghancurkan. PADAHAL, saat saya SD dulu, guru-guru saya selalu mengajarkan untuk menghargai adanya perbedaan. Mereka menerangkan tentang baiknya perbedaan dan saya melihat itu sebagai suatu yang luar biasa. Namun ketika saya beranjak dewasa dan melihat kenyataan yang terjadi, semuanya berubah. Yang saya saksikan adalah maraknya paham-paham yang merusak bangsa. Rasisme, Fanatisme, serta banyak paham-paham lain yang tidak seharusnya ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pfuhh!!

Oi, saudara-saudara sebangsa! Kita tuh hidup bersama! Jangan donk mementingkan kepentingan pribadi dan suatu kelompok tertentu. Enak kan kalo kita damai?? Gak ada bom-bom'an yang mengatasnamakan suatu kelompok tertentu, gak ada penganiayaan yang menimpa suatu kelompok minoritas, gak ada diskriminasi dalam berbagai bidang. Semuanya layak mendapatkan yang seimbang.

Rasisme dan Fanatisme marak sekali kita temui di lembaga-lembaga pendidikan. Tiap-tiap orang yang menganut dua paham ini selalu menganggap bahwa dirinya, atau kelompok yang dianutnya adalah yang paling benar. Oi, gak ada yang paling benar!! Semuanya tuh relatif, TAPI YANG PASTI, tiap-tiap pribadi kita tuh ngerti kalau kita tuh sebenarnya punya kepentingan bersama, dan kita seharusnya mencapai kepentingan itu bersama-sama. Kesampingkan paham-paham yang mementingkan kepentingan sekelompok orang.

Bawalah negara kita ini menjadi negara yang beradab. Negara yang makmur dan seluruh rakyatnya hidup dalam persatuan dan kebersamaan.
SATUKAN TUJUAN KITA... UNTUK INDONESIA KITA BERSAMA...


PS:
@ United States: selamat buat dilantiknya presiden Obama... semoga negara kalian akan lebih berkembang dan mencapai misi kalian, yaitu perdamaian dunia... saya dukung misi itu sepenuhnya ^^
@ Indonesia: bisa nggak kita jadi seperti Amerika yang sekarang dipimpin oleh Obama??

1 komentar:

  1. Bisa ..
    Tapi nanti To, pas Laskar Samyoeto udah pada gede dan waras lagi . hahahah . =)

    BalasHapus